SELAMAT PAGIIII SEMESTA HHHHHHSSSSHHHHH. Melewati beberapa ke-hectican beberapa hari belakangan, sampai bisa mengambil nafas yang dalam dan huuuuufffff ayok bisa yok wkwkwk. Soo, anyway.
Pagi impulsif, ingin bercerita sesuai gaya menulis Wawa beberapa tahun yang lalu alias mendongeng hahaha.Tepat seminggu yang minggu lalu akhirnya Wawa Yasaruna bertemu habitatnya, berkemping di alam liar bersama teman-teman setelah cukup lama enggak melakukan agenda kemping ceria. Awalnya mau berkemping di Ranu Regulo tapi karna akses TNBTS masih full ditutup karena lagi erupsi yawislah, lesgoow banting setir ke tempat lain.
Celetukan si Bobi buat kemping di Lembah Ayu dan langsung diamini teman-teman yang lain, sempat surfing di internet dan cari-cari info sedikit gimana akses menuju Lembah Ayu. Hmm, boljug juga kayake. Berangkat sabtu siang bada duhur ada Wawa, Bobi, Boiim, Rage sama Pandu. Setelah berbelanja logistik dan perintilan kemping lain, ibu-ibu makan kadal, budyaaal!
Lembah ayu masuk ke area Pujon Kidul, searah sama tempat wisata Bukit Nirwana ataupun Coban Sumber Pitu. Awalnya perjalanan cukup normal dan hujan, sampai akhirnya menuju area Coban Pitu kita bertemu makadam-makadam yang lumayan oke.

Cuci-cuci kakilah dulu~
Lo he kok ngene medan e dalam hati kecilku. Oke istirahat duls karena motor mulai berasap.
Datanglah gerombolan trail-trail sambil nyeletuk “kasian sepedanya ya mz”. Eheheee iyoiyooo.
Setelah melewati jalanan makadam, kami nemu pertigaan kalo lurus ke Coban Pitu kalo kanan menuju Lembah Ayu, ternyata welcome to the jungle, juwelek pol jalanan e ba’da hujan juga jadi ya begitulah harus lewat lumpur, bebatuan, bahkan sungai. Jadi pe er kami berlima adalah gimana caranya sepeda motor-motor ini bisa sampai Lembah Ayu tanpa di kendarai tapi DIDORONG wkwkw edyan. Waktu menunjukan pukul 15.00 WIB, ayok bisa yok kita pasti bisa.

Melewati medan karapan sapy~

SEMANGAD YEU
Drama-drama bermunculan mulai keblowok, sepeda jatuh ke lumpur, kopling habis, terjebak di lumpur, mandi lumpur, dan lain sebagainya. Huahahaa seru pooooool compang campeng maniaaa. Ternyata memang minimal pakai trail atau hardtop lah ya menuju ke Lembah Ayu, kecuali kalo mental kalian mental bison seperti kita hahaha.
Wajyur.
Sempet mulai kelihatan Coban Ayu-nya, segerombolan trail yang sama datang lagi dan lagi-lagi nyeletuk ke kita “mau kemping ya mas? Bunuh diri ya hahaha, remnya” hmm iyo iyooowww, maneh rekk. KITA BELUM SAMPE MEREKA DAH PULANK WKWKWK.
Setelah melewati beberapa jackpot dan sempat beberapa kali hampir menyerah karena edyan jhuwelek pol asli medannya. Hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki, mungkin efek pasca longsor di Pujon kali ya. Saya sampe di puncak bukit duluan karena jalan sedangkan para laki-laki masih berusaha keras buat membawa kuda-kuda besi haha. Tepat magrib sekitar jam enam sore kita sampe semua di Lembah Ayu. Edun, tiga jam total blowokan di alam liar hahahaha once again, syeruuu!
“ALHAMDULILLAAAHHHHH.” Ujar teman-teman baikku yang memang ahli agama semua wkwkwk.
Menggelar tenda lah kita dan cuci diri di sungai dekat area camp, gelar matras, dan ishoma. Beruntungnya kita uda sangu logistik nasi lalapan, jadi no ribet harus masak-masak dulu habis offroad.
Yang saya sukai dari Lembah Ayu adalah posisi kemping kita di atas, enggak sejajar sama air terjunnya. Jadi enggak bahaya akan kemungkinan banjir dan lain-lain. Selain itu yang saya syukuri adalah, dari kita start dari makadam sampai balik ke makadam lagi keesokan harinya cuaca 100% cerah. Karena ga kebayang kalo hujan fix betapa indahnya perjalanan ini. Bintang-bintang kerlap kerlip, kunang-kunang, dan cuaca yang “pas” ga terlalu dingin. Semeskung jare Pandu : semesta mendukung.
Lupakan cara pulang, kita senang-senang dulu hahaha.

PAGIIIII
Paginya cuaca ceraaah, matahari bersinar dengan enjoy-nya, gakbisa tidur karena di tenda sendirian hahaha. Saatnya kita keceh ke coban sembari mandi-mandi kecil. Wawa, Boiim, dan Rage turun keceh jam tujuh, dan memang seseger itu dan semenyenangkan itu. So hepiiiiw!

Coban Ayu dari dekat~ Syegerr
Balik ke area camp, Bobi dan Pandu mulai keluar tenda. Ngopi pagi, masak-masak, dengar lagu woyooo, dan merencanakan jalan buat pulang. Kita gakmau terlalu siang karena belajar dari perjalanan berangkat. Jam sepuluh pagi kita uda beberes dan turun.
Ternyata jalan turun ga seheboh naiknya, gak seburuk naiknya lah. Sungai-sungai mini mulai hilang, ledok-ledok mulai mengering sehingga kita cukup lancar buat turun. Sampai di pos plang Lembah Ayu, LAKOK KETEMU ROMBONGAN DAN KAYAK KENAL WKWKWK. Ternyata orgil-orgil datang menyusul dan untungnya masih di area makadam pertama. Jadi motor diparkir, dan mereka kita usulkan buat jalan kaki ajyah daripada compang-campeng seperti kita.
Dah ah, nikmati visual-visual kita aja, lagi mood berbagi kenarsisan haha!
Kembali jalan lagi ke Coban Ayu Bersama teman-teman, pulangnya dapet hiburan Boiim dan Kentung keblowoq lumpur hisap huahhahaha ya Allah mood banget kalo diinget-inget sampe sekarang. Setelah berswafoto dan istirahat, ba’da duhur kita caw balik ke Malang dengan sangat berhati-hati. Setelah melewati makadam-makadam, hujan turun dengan derasnya. Fix, semeskung. Info harga? Serba nol rupiah, yang mahal adalah raga dan jiwa anda pemirsaaaa!
Huaaa kapan ya kesana lagi? Ya minggu depan lah gas, mosok gak hehehe.
Terimakasiiih! Sangat menyenangkan!
Luvvv!